Senin, 25 Mei 2015

Menanti Tulisanmu

Menanti Tulisanmu ..
aku selalu menanti tulisanmu ...
karena, darimana lagi aku tau, tentang apa yang sedang kamu pikirkan bila tidak dari sana
kita tidak pernah bercakap-cakap tentang sesuatu yang dalam, hanya sebuah sapaan

aku selalu menunggu tulisanmu ...
karena, darimana lagi aku tau tentang apa jalan pikiranmu, tentang masalah yang kamu hadapi, atau tentang perasaan yang sedang kamu rasakan
meski tulisan itu, tidak sepenuhnya mewakili perasaan, setidaknya aku tau perasaanmu masih hidup untuk nantinya aku cintai itupun bila kamu mengizinkan

aku selalu membaca tulisanmu ...
dari halaman satu hingga halaman yang aku yakin akan terus bertambah
karena, darimana lagi aku bisa mengenalmu dengan leluasa bila tidak dari sana. aku bahkan tidak kuasa menyebut namamu dihadapan temanmu bahkan temanku. aku harus menunggu sepi atau malam hari untuk berulang-ulang setiap kata yang lahir dari pikiran dan kata hatimu

aku menyukai cara jatuh cinta seperti ini . tidak kamu tau dan akupun tidak harus repot-repot bertanya kesana-kemari tentangmu hari ini.
teruslah menulis karena suatu hari salah satu tulisanmu akan aku wujudkan ...
tentang resahmu menunggu seseorang yang tak kamu tau siapa, tapi kamu percaya pasti datang ...

"aku pasti datang" Jawabku.

kita semacam sepakat untuk menyimpan perasaan kita terlebih dahulu tanpa harus membuat kesepakatan. Karena, kita tau dan sama-sama tau bahwa kita perlu menjaga diri sendiri dalam waktu yang sifatnya berbatas.
Mengapa berbatas? Karena, kita tau semua ini akan ada akhirnya. apalah arti satu hari, satu minggu, satu bulan bila kesabaran itu menghadiahi kita kejutan yang tidak terduga.
bahwa kesabaran itu akan memberikan kita kebahagiaan yang lebih panjang usianya.
karena kita tau bahwa seperti ini tidak selamanya kita sedang diuji ...
diuji dengan sesuatu yang mungkin sedang kita hindari, mungkin juga sesuatu yang paling kita inginkan
kita diuji tentang sesuatu yang mungkin kita belum siap. padahal urusan kesiapan itu tidak pernah bisa dilihat oleh manusia. karena kesiapan itu sebuah pemberian. pemberian dari tuhan, bukankah selama ini kita diminta untuk berdoa guna meneguhkan hati?
dan urusan hati, itu benar-benar urusan-Nya.
kita semacam sepakat untuk tidak membicarakan ini secara terang-terangan. Karena, kita mengerti bahwa akan ada waktunya bagi kita untuk berbicara ...

(fotonya candid bareng ikbal PFS4 sobat bumi Indonesia, pas kemaren travelling setelah acara Sobi SUMMIT 2015 di Kota Padang :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar