lagi seneng banget bikin essay apalagi yang nyeritain soal destination dan mimpi ... :)
Oleh Sherly Damayanti
Jika
kita pernah menyaksikan jejak petualangan seseorang yang ditayangkan di
televisi, maka seolah kita sedang menyaksikan sebuah roda kehidupan ini. Betapa
hidup sebenarnya adalah kerja keras yang bertujuan untuk mendapatkan
kesuksesan. Tentu saja dengan melakukan hal-hal yang terbaik yang bisa kita
lakukan. Seorang petualang akan melakukan hal apa saja demi mencapai sebuah
tujuannya.
Hallo pulau-pulau impian saya! Dunia imajinasi! Sub-sub dunia lain yang tak kalah indahnya. Impian yang memuat cerita-cerita lanjutan perjalanan hati di tahun ini. Dimana masih ada beberapa tempat yang belum terwujud di lintas alam bumi ini. Namanya Sherly Damayanti atau biasa dipanggil Sherly. Selayaknya seorang pemimpi sejati yang mempunyai mimpi besar, seseorang yang selalu bersemangat dan berusaha dalam meraih sebuah impian walaupun terdengar mustahil tuk tercapai. Karena sejatinya semua kembali kepada persepsi kita, apakah kita akan berhasil menggapai mimpi atau gagal . Secercah harapan disambut dengan segenggam keyakinan disertai dengan tindakan nyata akan semakin mendekatkan kita kepada mimpi yang selama ini kita impikan.
Begitu
banyak yang membuat saya berdecak mengenai keindahan alam ciptaan dan anugerah
Tuhan "betapa kayanya dunia ini".
Yang dimana Sang Maha Pencipta seolah telah memberikannya tanpa pamrih mulai
dari potensi alam yang berlimpah ruah hingga adat istiadat dan budaya.
Menjadikan diri saya sangat sulit untuk membingkai ekspresi dan ungkapan diri
agar tidak terpesona serta tidak bepergian ke tempat-tempat yang berpredikat
sebagai surga dunia. Meneror terus-menerus alam bawah sadar ini. Namun, konon
untuk mewujudkan impian, kita harus sering memikirkannya. Akhirnya selalu
berujung di tempat tidur, memutuskan untuk bermimpi saja, berharap
impian-impian itu menjadi nyata, walaupun itu hanya sekadar di alam mimpi.
Kendati bukan yang pertamakali saya rasakan, namun kerinduan ini cukup
menyiksa, layaknya timetable. Hidup
saya seolah telah dilukiskan untuk melengkapi, berbagi waktu, pengalaman serta
untuk menjelajahi setiap jengkal dunia. Untuk menemukan sumber-sumber kebaikan
dari alam, dari beragam suku dan ras. Dan hal-hal diatas itu mengerucut menjadi
pertanyaan. Apakah ini impian ataukah ekspresi diri?
Traveling
bukan lagi tentang destinasi, bukan hanya tentang kesenangan dan kebanggaan
diri, melainkan sebuah proses memperkaya hati, proses menenangkan diri, sebuah
perjalanan spiritualitas panjang.
Kini, di tengah kompleksitas keberagaman pariwisata dan budaya di dunia ini...
“Saya ingin terus merasakan
bagaimana menjadi kaum minoritas. Saya ingin belajar tentang bagaimana cara
berinteraksi dan cara menghormati penganut agama lain. Saya ingin merasakan
bagaimana rasanya hidup di sebuah pulau terpencil. Saya ingin berkelana dan
mengenal lebih banyak lagi harta karun-harta karun pariwisata dunia. Tak lagi
hanya sebagai destinasi wisata impian, melainkan akan menjadi sarana
berkontemplasi banyak hati dengan penduduk sekitar dalam pencarian jati diri,
mencari jawaban atas banyak pertanyaan hidup.”
Di
saat seperti ini, di saat saya mengalami hal-hal indah maupun kerinduan dalam traveling, saya selalu ingin
menuangkannya dalam tulisan. Karena sebagai travellers,
kata impian dan wisata seperti tak bersekat, seperti angin yang tak terlihat
namun terasa. Seperti pelangi dan udara, walau terlihat terpisah namun mereka
satu. Bagi seorang dreamer seperti saya, mimpi itu adalah penyemangat hidup dan
sebagai muslim sejati, saya hanya perlu mengimaninya. Mengimani kalau Tuhan itu
maha baik dan tentunya mengimani mimpi saya sekuat hati. Ya, ketersinambungan
itulah yang saya sebut "mimpi dengan
benar". Namun herannya kenapa masih banyak orang yang ragu bahkan
takut
Salah
satu dari 200 mimpi yang saya tuliskan yaitu berdiri tegak di Negara yang
terkenal dengan sebutan negeri matahari terbit. Siapa yang tak kenal dengan
negara jepang, negara yang identik dengan bunga sakura, teknologi-teknologi
canggih dan rakyatnya yang super ramah. Perkenalan saya dengan negara maju yang
satu ini mungkin sudah sejak saat saya kecil, selanjutnya perkenalan dengan
negara Jepang identik dengan kekejamannya waktu belajar di pelajaran sejarah
saat masa-masa sekolah. Tapi berbalik dari semua itu yang awalnya saya sedikit
dendam dengan yang namanya Jepang berubah menjadi sebuah ketertarikan hanya
karena ada serial-serial anime dan
kartun yang ditanyangkan di pertelevisian Indonesia, sebut saja Detektif Conan,
Chibi Maruko Chan dan Captain Tsubasa. Itulah anime
yang mampu menghipnotis saya dan merubah notebenenya benci menjadi sebuah
ketertarikan terhadap negara Jepang. Dari sini dimulailah untuk tahu lebih jauh
tentang negara Jepang, dan sekarang akhirnya tahu betapa inginnya diri ini
untuk pergi ke negara matahari terbit tersebut. Jepang yang terkenal dengan
teknologi yang tinggi, produsen barang elektronik terbesar di dunia mungkin
jepang terkesan mahal atau sangat mahalnya untuk dijangkau. Sebagai seorang traveler tentulah akan menempatkan
Jepang sebagai daftar kunjungan terbawah, mending ke Singapura atau Australia
pasti jauh lebih murah.
Namun alasan tersebut
tidak berlaku bagi saya. Banyak yang menanyakan mengapa saya memilih jepang
untuk menjadi salah satu destination
favorit dari lima Negara (Mekkah, Belanda, Jerman, Jepang, dan Turki)
yang ingin saya kunjungi padahal masih banyak Negara-negara lain yang mempunyai
panorama wisata yang lebih indah. Alasannya bukan karena panorama yang indah
saja tapi, karena jepang berhasil menyatukan antara kebudayaan dan teknologi.
Dan masyarakatnya yang terkenal juga ramah meski terkadang mereka tak mengerti
bahasa yang kita gunakan.
Ini
sebenarnya merupakan kelanjutan impian untuk berkeliling dunia. Ada ribuan
keindahan yang rasanya mustahil dan takkan puas kita reguk dalam tempo
singkat. Sekarang, berbagai usaha untuk mewujudkan impian, terus di
lakukan, mulai dari menabung, berhemat, serta tentunya memprioritaskan
penjadwalan keberangkatannya dengan trik perpaduan rahasia. Nah, tak lengkap
rasanya jika bercerita tentang impian, tanpa berbagi ilmu pengetahuan sekaligus
mengupas keunikan dan keistimewaan dari beberapa destination di jepang,
tentunya yang hingga saat ini masih menjadi "harta karun" di tengah
begitu ramainya ragam pariwisata jepang, antara lain:
Tokyo
Tokyo
– kota metropolis paling menarik di Asia. Di sini, tradisi dari berabad-abad
lalu berdampingan dengan elemen budaya perkotaan terkini yang terus bergerak
memancarkan semangat dan energi spesialnya sendiri. Di sebelah barat Stasiun
Tokyo terdapat Marunouchi, sebuah kawasan bisnis terbesar di Jepang. Cukup
dengan 10 menit berjalan kaki, Anda akan tiba di kawasan Ginza, yang terkenal
di seluruh dunia sebagai tempat perbelanjaan mewah dan lampu-lampu neonnya yang
terang dan indah. Teater Kabukiza sangat dekat dari situ. Dari keramaian lampu
neon di kawasan Ginza dan Yurakucho, kita berpindah ke kawasan Ueno yang luas
di mana Anda akan menemukan Taman Ueno, yang terbesar di kota ini. Pada awal
bulan April, taman ini berubah menjadi surga penuh bunga sakura berwarna merah
muda, hingga menarik banyak orang yang ingin melihat dan merayakannya. Taman
ini menjadi pusat seni dan budaya yang luar biasa dengan museumnya yang banyak
dan beragam. Selain itu, Untuk mengetahui sekilas masa lalu Tokyo, kawasan
Asakusa adalah tempatnya. Di sini terdapat banyak gang sempit dengan jajaran
bangunan dan toko tua yang menjual barang-barang tradisional mulai dari kimono
hingga sisir buatan tangan. Kuil Asakusa Kannon, dengan lorong perbelanjaannya
yang penuh warna, merupakan tempat yang sangat tepat untuk membeli suvenir.
Tokyo Skytree mudah diakses dari wilayah ini.
Kanto
Kanto
terdiri atas daerah metropolitan Tokyo dan sekitarnya, dengan total 6
prefektur. Banyak daerah tujuan wisata menarik yang bisa dinikmati dari Tokyo
plus 1 hari. Tentunya wisata yang saya pilih adalah gunung Fuji? Kenapa karena
dari alam saya belajar. Menjadi Perempuan gunung menorehkan cerita sendiri.
Gunung Fuji dengan tinggi 3.776 meter, tidak hanya menjadi gunung tertinggi di
Jepang, tetapi juga simbol Jepang yang paling terkenal. Selain menjadi tempat
pendakian favorit selama bulan Juli dan Agustus, Gunung Fuji merupakan pusat
wilayah rekreasi alam yang luas. Termasuk di dalamnya kawasan Fuji Five Lakes
(Lima Danau Fuji) di sebelah utara, yang memberikan kesempatan luas bagi Anda
untuk mendaki, berpesiar dengan perahu, memancing, berkemah, dan berpiknik.
Gunung Fuji didaftarkan sebagai warisan budaya dunia
Chughoku
Beralih
ke harta karun Pariwisata jepang selanjutnya yaitu berada dikawasan Chughoku.
ilayah Chugoku ditandai dengan desa-desa dan kota-kota yang kecil tetapi tenang
dan indah. Desa nelayan di tepi laut dan perkampungan di pegunungan. Inilah
tempat yang harus dikunjungi jika ingin mencari pemandangan yang penuh
nostalgia dan suasana terbaik dari Jepang pada masa lampau. Salah satunya yaitu
Hiroshima, bekas kota benteng, dapat dicapai menggunakan Shinkansen super
express dalam waktu 1 jam 40 menit dari Shin-Osaka. Kota yang sekarang tumbuh
dari abu bom atom Perang Dunia II. Peace Memorial Park (Taman Monumen
Perdamaian) yang didalamnya terdapat Peace Memorial Museum (Museum Peringatan
Perdamaian) yang memamerkan banyak koleksi foto dan benda-benda yang terkait
dengan penghancuran kala itu. Di sini, Peace Flame (Api Perdamaian) menyala di
depan Memorial Cenotaph (Tugu Peringatan), dan tidak akan dipadamkan hingga
semua senjata nuklir dilenyapkan. Di
Taman Peringatan Perdamaian terletak Genbaku Dome (monumen perdamaian
Hiroshima), yang didaftarkan sebagai warisan budaya dunia pada tahun 1996 yang
merupakan tempat bersejarah yang menyampaikan tragedi perang.
Dua puluh lima menit menggunakan
kereta api dari Hiroshima dan 10 menit menggunakan kapal dari Miyajima-guchi
akan membawa Anda ke Pulau Miyajima dan Kuil Itsukushima, tempat yang wajib
dikunjungi. Keseluruhan pulau, dengan luas 30 km2, ditunjuk oleh pemerintah
sebagai Special Historic Site (Situs
Bersejarah Penting) dan Special Place of
Scenic Beauty (Tempat Terindah yang Penting). Bangunan kuil dihubungkan
dengan koridor-koridor yang membentang di atas air laut, sehingga saat air
pasang, seluruh bangunan seperti mengapung di laut. Sebuah gerbang kuil, torii
dari kayu kamper yang berwarna merah yang seperti muncul dari laut, merupakan
penanda tanah kuil Shinto ini. Banyak festival-festival penuh warna diadakan di
sini sepanjang tahun, tetapi yang paling dramatis adalah Kangen-sai yang
diadakan pada bulan Juli atau Agustus. Pada acara ini, Dewa Itsukushima
(berbentuk mikoshi) dibawa dengan perahu untuk mengunjungi kuil-kuil lain di
daratan dan kemudian kembali lagi. Musik sakral dimainkan dengan alat musik
Jepang kuno. Kuil Itsukushima didaftarkan sebagai warisan budaya dunia pada
tahun 1996.
Referensi
:
Website
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar