Kamis, 19 Februari 2015

Sang Petualang : Melukis Jejak Impian di Negeri Matahari Terbit


lagi seneng banget bikin essay apalagi yang nyeritain soal destination dan mimpi ... :)
Oleh Sherly Damayanti

Jika kita pernah menyaksikan jejak petualangan seseorang yang ditayangkan di televisi, maka seolah kita sedang menyaksikan sebuah roda kehidupan ini. Betapa hidup sebenarnya adalah kerja keras yang bertujuan untuk mendapatkan kesuksesan. Tentu saja dengan melakukan hal-hal yang terbaik yang bisa kita lakukan. Seorang petualang akan melakukan hal apa saja demi mencapai sebuah tujuannya.

            Hallo pulau-pulau impian saya! Dunia imajinasi! Sub-sub dunia lain yang tak kalah indahnya. Impian yang memuat cerita-cerita lanjutan perjalanan hati di tahun ini. Dimana masih ada beberapa tempat yang belum terwujud di lintas alam bumi ini. Namanya Sherly Damayanti atau biasa dipanggil Sherly. Selayaknya seorang pemimpi sejati yang mempunyai mimpi besar, seseorang yang selalu bersemangat dan berusaha dalam meraih sebuah impian walaupun terdengar mustahil tuk tercapai. Karena sejatinya semua kembali kepada persepsi kita, apakah kita akan berhasil menggapai mimpi atau gagal . Secercah harapan disambut dengan segenggam keyakinan disertai dengan tindakan nyata akan semakin mendekatkan kita kepada mimpi yang selama ini kita impikan.

Begitu banyak yang membuat saya berdecak mengenai keindahan alam ciptaan dan anugerah Tuhan "betapa kayanya dunia ini". Yang dimana Sang Maha Pencipta seolah telah memberikannya tanpa pamrih mulai dari potensi alam yang berlimpah ruah hingga adat istiadat dan budaya. Menjadikan diri saya sangat sulit untuk membingkai ekspresi dan ungkapan diri agar tidak terpesona serta tidak bepergian ke tempat-tempat yang berpredikat sebagai surga dunia. Meneror terus-menerus alam bawah sadar ini. Namun, konon untuk mewujudkan impian, kita harus sering memikirkannya. Akhirnya selalu berujung di tempat tidur, memutuskan untuk bermimpi saja, berharap impian-impian itu menjadi nyata, walaupun itu hanya sekadar di alam mimpi. Kendati bukan yang pertamakali saya rasakan, namun kerinduan ini cukup menyiksa, layaknya timetable. Hidup saya seolah telah dilukiskan untuk melengkapi, berbagi waktu, pengalaman serta untuk menjelajahi setiap jengkal dunia. Untuk menemukan sumber-sumber kebaikan dari alam, dari beragam suku dan ras. Dan hal-hal diatas itu mengerucut menjadi pertanyaan. Apakah ini impian ataukah ekspresi diri?

Traveling bukan lagi tentang destinasi, bukan hanya tentang kesenangan dan kebanggaan diri, melainkan sebuah proses memperkaya hati, proses menenangkan diri, sebuah perjalanan spiritualitas panjang. Kini, di tengah kompleksitas keberagaman pariwisata dan budaya di dunia ini...

“Saya ingin terus merasakan bagaimana menjadi kaum minoritas. Saya ingin belajar tentang bagaimana cara berinteraksi dan cara menghormati penganut agama lain. Saya ingin merasakan bagaimana rasanya hidup di sebuah pulau terpencil. Saya ingin berkelana dan mengenal lebih banyak lagi harta karun-harta karun pariwisata dunia. Tak lagi hanya sebagai destinasi wisata impian, melainkan akan menjadi sarana berkontemplasi banyak hati dengan penduduk sekitar dalam pencarian jati diri, mencari jawaban atas banyak pertanyaan hidup.”

Di saat seperti ini, di saat saya mengalami hal-hal indah maupun kerinduan dalam traveling, saya selalu ingin menuangkannya dalam tulisan. Karena sebagai travellers, kata impian dan wisata seperti tak bersekat, seperti angin yang tak terlihat namun terasa. Seperti pelangi dan udara, walau terlihat terpisah namun mereka satu.  Bagi seorang dreamer seperti saya, mimpi itu adalah penyemangat hidup dan sebagai muslim sejati, saya hanya perlu mengimaninya. Mengimani kalau Tuhan itu maha baik dan tentunya mengimani mimpi saya sekuat hati. Ya, ketersinambungan itulah yang saya sebut "mimpi dengan benar". Namun herannya kenapa masih banyak orang yang ragu bahkan takut

Salah satu dari 200 mimpi yang saya tuliskan yaitu berdiri tegak di Negara yang terkenal dengan sebutan negeri matahari terbit. Siapa yang tak kenal dengan negara jepang, negara yang identik dengan bunga sakura, teknologi-teknologi canggih dan rakyatnya yang super ramah. Perkenalan saya dengan negara maju yang satu ini mungkin sudah sejak saat saya kecil, selanjutnya perkenalan dengan negara Jepang identik dengan kekejamannya waktu belajar di pelajaran sejarah saat masa-masa sekolah. Tapi berbalik dari semua itu yang awalnya saya sedikit dendam dengan yang namanya Jepang berubah menjadi sebuah ketertarikan hanya karena ada serial-serial anime dan kartun yang ditanyangkan di pertelevisian Indonesia, sebut saja Detektif Conan, Chibi Maruko Chan dan Captain Tsubasa. Itulah anime yang mampu menghipnotis saya dan merubah notebenenya benci menjadi sebuah ketertarikan terhadap negara Jepang. Dari sini dimulailah untuk tahu lebih jauh tentang negara Jepang, dan sekarang akhirnya tahu betapa inginnya diri ini untuk pergi ke negara matahari terbit tersebut. Jepang yang terkenal dengan teknologi yang tinggi, produsen barang elektronik terbesar di dunia mungkin jepang terkesan mahal atau sangat mahalnya untuk dijangkau. Sebagai seorang traveler tentulah akan menempatkan Jepang sebagai daftar kunjungan terbawah, mending ke Singapura atau Australia pasti jauh lebih murah.

                Namun alasan tersebut tidak berlaku bagi saya. Banyak yang menanyakan mengapa saya memilih jepang untuk menjadi salah satu destination  favorit dari lima Negara (Mekkah, Belanda, Jerman, Jepang, dan Turki) yang ingin saya kunjungi padahal masih banyak Negara-negara lain yang mempunyai panorama wisata yang lebih indah. Alasannya bukan karena panorama yang indah saja tapi, karena jepang berhasil menyatukan antara kebudayaan dan teknologi. Dan masyarakatnya yang terkenal juga ramah meski terkadang mereka tak mengerti bahasa yang kita gunakan.
Ini sebenarnya merupakan kelanjutan impian untuk berkeliling dunia. Ada ribuan keindahan yang rasanya mustahil dan takkan puas kita reguk dalam tempo singkat. Sekarang, berbagai usaha untuk mewujudkan impian, terus di lakukan, mulai dari menabung, berhemat, serta tentunya memprioritaskan penjadwalan keberangkatannya dengan trik perpaduan rahasia. Nah, tak lengkap rasanya jika bercerita tentang impian, tanpa berbagi ilmu pengetahuan sekaligus mengupas keunikan dan keistimewaan dari beberapa destination di jepang, tentunya yang hingga saat ini masih menjadi "harta karun" di tengah begitu ramainya ragam pariwisata jepang, antara lain:

Tokyo
Tokyo – kota metropolis paling menarik di Asia. Di sini, tradisi dari berabad-abad lalu berdampingan dengan elemen budaya perkotaan terkini yang terus bergerak memancarkan semangat dan energi spesialnya sendiri. Di sebelah barat Stasiun Tokyo terdapat Marunouchi, sebuah kawasan bisnis terbesar di Jepang. Cukup dengan 10 menit berjalan kaki, Anda akan tiba di kawasan Ginza, yang terkenal di seluruh dunia sebagai tempat perbelanjaan mewah dan lampu-lampu neonnya yang terang dan indah. Teater Kabukiza sangat dekat dari situ. Dari keramaian lampu neon di kawasan Ginza dan Yurakucho, kita berpindah ke kawasan Ueno yang luas di mana Anda akan menemukan Taman Ueno, yang terbesar di kota ini. Pada awal bulan April, taman ini berubah menjadi surga penuh bunga sakura berwarna merah muda, hingga menarik banyak orang yang ingin melihat dan merayakannya. Taman ini menjadi pusat seni dan budaya yang luar biasa dengan museumnya yang banyak dan beragam. Selain itu, Untuk mengetahui sekilas masa lalu Tokyo, kawasan Asakusa adalah tempatnya. Di sini terdapat banyak gang sempit dengan jajaran bangunan dan toko tua yang menjual barang-barang tradisional mulai dari kimono hingga sisir buatan tangan. Kuil Asakusa Kannon, dengan lorong perbelanjaannya yang penuh warna, merupakan tempat yang sangat tepat untuk membeli suvenir. Tokyo Skytree mudah diakses dari wilayah ini.
Kanto
Kanto terdiri atas daerah metropolitan Tokyo dan sekitarnya, dengan total 6 prefektur. Banyak daerah tujuan wisata menarik yang bisa dinikmati dari Tokyo plus 1 hari. Tentunya wisata yang saya pilih adalah gunung Fuji? Kenapa karena dari alam saya belajar. Menjadi Perempuan gunung menorehkan cerita sendiri. Gunung Fuji dengan tinggi 3.776 meter, tidak hanya menjadi gunung tertinggi di Jepang, tetapi juga simbol Jepang yang paling terkenal. Selain menjadi tempat pendakian favorit selama bulan Juli dan Agustus, Gunung Fuji merupakan pusat wilayah rekreasi alam yang luas. Termasuk di dalamnya kawasan Fuji Five Lakes (Lima Danau Fuji) di sebelah utara, yang memberikan kesempatan luas bagi Anda untuk mendaki, berpesiar dengan perahu, memancing, berkemah, dan berpiknik. Gunung Fuji didaftarkan sebagai warisan budaya dunia

Chughoku
Beralih ke harta karun Pariwisata jepang selanjutnya yaitu berada dikawasan Chughoku. ilayah Chugoku ditandai dengan desa-desa dan kota-kota yang kecil tetapi tenang dan indah. Desa nelayan di tepi laut dan perkampungan di pegunungan. Inilah tempat yang harus dikunjungi jika ingin mencari pemandangan yang penuh nostalgia dan suasana terbaik dari Jepang pada masa lampau. Salah satunya yaitu Hiroshima, bekas kota benteng, dapat dicapai menggunakan Shinkansen super express dalam waktu 1 jam 40 menit dari Shin-Osaka. Kota yang sekarang tumbuh dari abu bom atom Perang Dunia II. Peace Memorial Park (Taman Monumen Perdamaian) yang didalamnya terdapat Peace Memorial Museum (Museum Peringatan Perdamaian) yang memamerkan banyak koleksi foto dan benda-benda yang terkait dengan penghancuran kala itu. Di sini, Peace Flame (Api Perdamaian) menyala di depan Memorial Cenotaph (Tugu Peringatan), dan tidak akan dipadamkan hingga semua senjata nuklir dilenyapkan.  Di Taman Peringatan Perdamaian terletak Genbaku Dome (monumen perdamaian Hiroshima), yang didaftarkan sebagai warisan budaya dunia pada tahun 1996 yang merupakan tempat bersejarah yang menyampaikan tragedi perang.

Dua puluh lima menit menggunakan kereta api dari Hiroshima dan 10 menit menggunakan kapal dari Miyajima-guchi akan membawa Anda ke Pulau Miyajima dan Kuil Itsukushima, tempat yang wajib dikunjungi. Keseluruhan pulau, dengan luas 30 km2, ditunjuk oleh pemerintah sebagai Special Historic Site (Situs Bersejarah Penting) dan Special Place of Scenic Beauty (Tempat Terindah yang Penting). Bangunan kuil dihubungkan dengan koridor-koridor yang membentang di atas air laut, sehingga saat air pasang, seluruh bangunan seperti mengapung di laut. Sebuah gerbang kuil, torii dari kayu kamper yang berwarna merah yang seperti muncul dari laut, merupakan penanda tanah kuil Shinto ini. Banyak festival-festival penuh warna diadakan di sini sepanjang tahun, tetapi yang paling dramatis adalah Kangen-sai yang diadakan pada bulan Juli atau Agustus. Pada acara ini, Dewa Itsukushima (berbentuk mikoshi) dibawa dengan perahu untuk mengunjungi kuil-kuil lain di daratan dan kemudian kembali lagi. Musik sakral dimainkan dengan alat musik Jepang kuno. Kuil Itsukushima didaftarkan sebagai warisan budaya dunia pada tahun 1996.

Referensi :
Website :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar