Aku
adalah orang hilang. Hilang dari diri sendiri. Berjalan mencari
sejauh-jauhnya perjalanan hati. Aku kehilangan rasa damai dan cinta
bahkan kehilangan jati diri. Aku tidak tahu di mana masa depanku berada.
Orang-orang yang datang ke dalam hidupku tidak aku beri tempat karena
aku tidak memiliki tempat untuk mereka sama sekali, di mana hati itu
berada.
Aku tidak tahu apa yang terjadi pada diri sendiri.
Aku merasa sendiri meski orang-orang ingin peduli. Aku merasa bahagia
yang aku tidak tahu sebabnya, sedihpun begitu. Aku adalah kekosongan.
Bahkan aku tidak tahu hendak ke mana hidup ini.
Sesekali datang orang yang ingin melindungi tapi
aku tidak butuh itu, aku bisa melindungi diri sendiri. Dilain waktu
datang orang yang ingin menemani, aku tidak butuh teman. Aku butuh
diriku sendiri. Aku telah membuat menangis banyak orang, sebab itu pula
aku menangis di sudut kamar. Karena aku tidak tahu dan mengerti, apa
yang terjadi.
Aku seperti mati rasa. Aku tidak tahu bagaimana
ikut merasakan sedih dan bahagianya orang lain. Sekalinya ikut merayakan
aku hanya memberi ucapan. Aku tidak tahu siapa aku, aku tidak mengerti
untuk apa aku, hidup.
Aku takut pada kemungkinan menikah. Hidup dengan
orang lain yang asing. Hidup berbagi ranjang tidur. Berbagi piring dan
gelas. Berbagi makanan. Aku tidak ingin satu orangpun mengusik hidupku.
Aku belum selesai dengan hidupku sendiri.
Lalu tibalah orang lain yang tak pernah aku
mengerti dan masuk kedalam hidupku. Aku tidak mengijinkannya tapi tidak
juga melarangnya. Aku tidak tahu jika dia tidak mudah menyerah. Seperti inikah orang yang akan mengusik hidupku? Aku tidak tahu.
Aku tidak peduli dia mau jungkir balik atau gantung
diri. Aku hanya tahu dia terlalu peduli dan aku tidak suka dipedulikan.
Aku sudah biasa melakukan banyak hal sendiri dalam hidup ini. Aku tidak
tahu jika dia keras kepala. Aku tidak peduli dia mau menungguku
berjam-jam hanya untuk sepatah dua patah kata, aku tidak peduli. Tapi
dia peduli.
Aku belum selesai dengan diriku sendiri. Dan aku
tidak ingin satu orang pun mengusik hidupku. Aku ingin mencari diriku
yang entah siapa, untuk apa hidup, dan mengapa aku ada. Aku tidak
mengerti mengapa hidupku seperti ini. Aku tidak tahu apa yang sedang
Tuhan rencanakan. Aku tidak tahu bagaimana merasakan dunia ini, aku
tidak peduli dengan dunia ini.
Dan kamu, aku tidak peduli. Dan kamu hanya
menanggapinya biasa saja, aku jengkel sekali dengan responmu. Aku
berharap kamu menjauh saja, tapi mengapa kamu tetap di tempat? ...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar