Marhaban Ya Ramadhan (.)
Pada saat menjalani kehidupan kita masing-masing. Mungkin kita pernah
berselisih dengan seseorang. Pernah menyimpan kekesalan dan kekecewaan.
Pernah merasa dikhianati atau ditinggalkan tanpa alasan. Pernah
dibohongi bahkan mungkin dijauhi. Hingga hubungan kita dengan orang
tersebut sempat hilang beberapa lama, mungkin dalam hitungan tahun.
Dulu
sewaktu muda terutama. Sewaktu emosi masih pada tahap pematangan.
Sewaktu pikiran belum sepenuhnya berpijak. Sebelum kebijaksanaan hidup
menghampiri. Sewaktu logika masih pendek. Sewaktu perasaan masih
mendominasi.
Hingga pada suatu ketika, direntang waktu yang cukup
lama kita kembali dipertemukan dengan orang-orang tersebut. Sejatinya
kita tidak lagi benci, hanya sungkan saja ingin menyapa. Ada perasaan
tidak enak. Ada perasaan enggan.
Saya percaya bahwa waktu turut
mengubah seseorang. Orang yang dulu berbuat tidak baik kepada kita telah
berubah. Orang yang dulu meninggalkan kita telah berubah. Orang yang
dulu menyakiti kita telah berubah. Banyak yang telah menjadi orang baik,
diantara mereka banyak yang telah menjadi bijaksana. Diantara mereka
banyak yang telah mencapai banyak hal sementara kita sendiri tertinggal
jauh.
Haruskah kita tetap membencinya? Mungkin perasaan ini
bukanlah benci, hanya enggan untuk menyambung silaturahmi. Atau mungkin
malu mengakui bahwa kita telah memaafkannya dan memulai silaturahmi.
Mereka
adalah orang-orang yang berhasil belajar dari kesalahan. Kita tidak
lagi bisa menyamakan mereka dengan beberapa tahun belakangan. Ketika
dulu mereka membuat kesalahan, terutama kepada kita. Mereka adalah
orang-orang yang berhasil keluar dari pikiran mereka tentang masalahnya.
Bergerak sedemikian cepat untuk memperbaiki diri. Sementara kita
mungkin masih menyimpan dengki, membuat kita terkurung pada prasangka
tersebut dan menjadi lamban bergerak.
Harus kita akui. Memang
mereka memiliki kesalahan kepada kita di masa sebelumnya. Ketika kita
masih sama-sama muda, sama-sama emosional. Dan mereka telah belajar dari
kesalahan sehingga membentuk mereka yang seperti sekarang. Begitu
mengagumkan. Dan kita sungguh tidak bisa menilai mereka hanya karena
kesalahannya di masa lalu kepada kita.
Ketika kita mampu
menyadari itu semua. Kita telah belajar menjadi selangkah bijaksana.
Memaafkan dan mengakui bahwa kita tidak belajar lebih banyak dari
mereka. Dan kita tertinggal beberapa langkah.

Marhaban ya Ramadhan ...
Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin :)
(?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar